Rabu, 05 November 2008

HARAM/HALAL

SURYANING
Haram menyembah isa bin maryam, Halal memohon kepada sesama muslim
Haram menyembah isa bin maryam
Halal memohon kepada sesama muslim
Surat Al Qalam 68:52: Dan al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat;
(Al Quraan bukan hanya bagi bangsa Arab, bukan hanya bagi mereka yang memahami
tulisan Arab, itulah sebabnya sekarang tersedia hasil penterjemahan Al Quraan di dalam berbagai versi, mulialah Yang Maha Adil!)
Tulisan ini berisi tuntunan berlandaskan ajaran Al Quran agar umat bersikap benar terhadap yang Maha Kuasa, seraya bersikap benar juga terhadap Isa bin Maryam, yang tidak ingin disembah!
1. Haram Menyembah Isa bin Maryam
(Al Maa-idah 5:116: Dan ketika allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain allah"? Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku."
Kutipan di atas merekam dialog antara Yang Maha Tinggi dengan Isa bin Maryam dalam status Nabi, sekaligus manusia. Jelaslah bahwa Isa/Yesus menolak untuk diper-tuhan-kan. Jika Saudara membaca ayat selanjutnya, akan nyata bahwa Isa/Yesus mengajak umat untuk menyembah Yang Maha Tinggi, TuhanNya Isa dan Tuhannya umat manusia. Maka sesungguhnya haram hukumnya menyembah Isa dalam status ‘bin Maryam’ yang disandang (periksa juga Surat Al Maa-idah 5:72:
72
لَقَدْكَفَرَالَّذِينَقَالُواْإِنَّ اللّهَهُوَالْمَسِيحُابْنُمَرْيَمَوَقَالَالْمَسِيحُيَا بَنِيإِسْرَائِيلَاعْبُدُواْاللّهَرَبِّيوَرَبَّكُمْإِنَّهُ مَنيُشْرِكْبِاللّهِفَقَدْحَرَّمَاللّهُعَلَيهِالْجَنَّةَوَمَأْوَاهُالنَّارُوَمَالِلظَّالِمِينَمِنْ أَنصَارٍ

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: `Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam`, padahal Al Masih (sendiri) berkata: `Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu`. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya syurga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
Semua nabi beriman serupa!
Pernyataan ini berlandaskan Surat Al Mu’minuun 23:51-53 yang di dalam Al Quraan terjemahan Departemen Agama R.I. diberi judul: Agama yang dibawa nabi-nabi adalah Satu.
51
يَاأَيُّهَاالرُّسُلُكُلُوا مِنَالطَّيِّبَاتِوَاعْمَلُواصَالِحًاإِنِّي بِمَاتَعْمَلُونَعَلِيمٌ

Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. 23:51)

52
وَإِنَّهَذِهِأُمَّتُكُمْأُمَّةًوَاحِدَةًوَأَنَارَبُّكُمْفَاتَّقُونِ

Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. (QS. 23:52)
53
فَتَقَطَّعُواأَمْرَهُمبَيْنَهُمْزُبُرًاكُلُّحِزْبٍبِمَالَدَيْهِمْفَرِحُونَ

Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). (QS. 23:53)

Keserupaan iman yang dianut para nabi dan rasul ini semakin jelas dalam Surat Al Baqarah 2:136136
قُولُواْآمَنَّابِاللّهِوَمَآأُنزِلَ إِلَيْنَاوَمَاأُنزِلَإِلَىإِبْرَاهِيمَوَإِسْمَاعِيلَوَإِسْحَقَوَيَعْقُوبَوَالأسْبَاطِوَمَاأُوتِيَمُوسَى وَعِيسَىوَمَاأُوتِيَالنَّبِيُّونَمِن رَّبِّهِمْلاَنُفَرِّقُبَيْنَأَحَدٍ مِّنْهُمْوَنَحْنُلَهُمُسْلِمُونَ

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): `Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yaqub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya`.
(QS. 2:136)
Sesungguhnya semua nabi menganut iman yang sama, yakni menyembah Tuhan yang disembah Ibrahim, Tuhan yang menciptakan manusia. Maka salahlah seseorang yang membeda-bedakan-iman daripada para nabi itu, sebab semua mereka adalah utusan Yang Maha Tinggi, pengikut para nabi itulah yang berbeda-beda (karena perbedaan keturunan dan pandangan dan ambisi manusiawi), sehingga dari iman yang satu, timbul agama yang berbeda-beda. Bahkan lebih buruk lagi, bermunculanlah mazhab yang berbeda-beda, sampai kepada beragam kepercayaan sempalan yang ramai di muka bumi!
Demikian pula dengan Nabi Muhammnad; beliau menganut agama (iman) Ibrahim… (Surat An Nahl 16:123
123
ثُمَّأَوْحَيْنَاإِلَيْكَأَنِاتَّبِعْمِلَّةَإِبْرَاهِيمَحَنِيفًاوَمَا كَانَمِنَالْمُشْرِكِينَ

Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): `Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif.` Dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (QS. 16:123)
Sungguh, semua Nabi menganut iman yang sama, iman Ibrahim, termasuk nabi Muhammad, yang diperintahkan oleh Yang Maha Tinggi agar mengikuti agama (iman) Ibrahim. Dan semua Nabi itu (termasuk orang-orang mukmin), menyembah satu-satunya Sesembahan: Yang Maha Kuasa.
Bagaimana halnya dengan saudara? Apakah saudara pengikut nabi? Apakah saudara juga taat kepada Al Quran, khususnya ayat di atas? Maka perlu sekali saudara menyatakan ketaatan itu melalui doa berikut ini:
Saya mau mengikuti nabi Muhammad yang menganut iman Ibrahim, sesuai ajaran Al Quran, maka pernyataan iman saya adalah sesuai dengan kalimat tauhid dari Ibrahim, saya menyembah TUHAN Yang Maha Tinggi, yang menciptakan diriku sejak dari kandungan ibuku; saya tidak mempersekutukan Tuhanku.
Saya tidak mau membeda-bedakan para utusan TUHAN Yang Maha Tinggi, karena semua utusan TUHAN menganut iman yang sama; Iman Ibrahim. Saya juga bermohon agar dijauhkan dari kuasa Iblis dan jin-jin yang jahat, agar saya tidak diperdaya sehingga memusuhi sesama muslim, agar tidak dikecoh untuk menyembah ilan asing, Amin.
Bagaimana kedudukan Isa bin Maryam di antara para Nabi lainnya?
Surat Ali Imran 3:45:
45
إِذْقَالَتِالْمَلآئِكَةُيَامَرْيَمُ إِنَّاللّهَيُبَشِّرُكِبِكَلِمَةٍمِّنْهُاسْمُهُالْمَسِيحُعِيسَىابْنُ مَرْيَمَوَجِيهًافِيالدُّنْيَاوَالآخِرَةِوَمِنَالْمُقَرَّبِينَ

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata:` Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan salah seorang di antara orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
(QS. 3:45)
Sungguh pengajaran Al Quraan tidak dapat dan tidak boleh dibantah; kendati Isa putera Maryam adalah tokoh yang terkemuka (bahkan di antara para nabipun) tidak selayaknya Isa bin Maryam disembah; manusia-fana tidak boleh dipersamakan dengan Yang Maha Tinggi!
Bagian 2.
Ajaran Al Quraan mengenai Isa atau Yesus
1. Samakah Isa bin Maryam dengan Yesus Putera Maria?
Al Quraan mengajarkan bahwa Nabi Isa diperanakkan oleh seorang perempuan, bernama Maryam, yang mengandung bukan dari benih laki-laki, melainkan dari benih ilahi. Hal itu nyata dalam rekaman Surat Maryam 19: 20-22:
20
قَالَتْأَنَّىيَكُونُ لِيغُلَامٌوَلَمْيَمْسَسْنِيبَشَرٌوَلَمْ أَكُبَغِيًّا
Maryam berkata: `Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!` (QS. 19:20)

21
قَالَكَذَلِكِقَالَرَبُّكِهُوَ عَلَيَّهَيِّنٌوَلِنَجْعَلَهُآيَةًلِلنَّاسِوَرَحْمَةًمِّنَّاوَكَانَأَمْرًا مَّقْضِيًّا
Jibril berkata: `Demikianlah`. Tuhanmu berfirman: `Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan`. (QS. 19:21)

22
فَحَمَلَتْهُفَانتَبَذَتْبِهِمَكَانًاقَصِيًّا
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. (QS. 19:22)

Isa/Yesus dilahirkan tanpa bapak-manusia. Itulah sebabnya di belakang nama Isa tidak diikuti oleh nama seorang laki-laki sebagaimana lazimnya. Di Timur Tengah, biasa seseorang bernama Abdullah bin Abdulkadir atau Fatimah binti Abubakar dan sebagainya. Yang di belakang ‘bin’ atau ‘binti’ pasti nama seorang laki-laki, tidak pernah ada nama Alwi bin Siti Chatijah (Chatijah adalah nama perempuan).
Satu-satunya perkecualian adalah Isa bin Maryam (Maryam adalah perempuan); dalam catatan Injil, direkam nama Yesus putera Maria; lagi-lagi menyimpang dari kelaziman, sebab ‘Maria’ adalah nama perempuan. Seperti halnya Isa bin Maryam tadi, Injil juga mencatat bahwa Yesus bin Maria dilahirkan bukan dari benih laki-laki, melainkan dari benih Ilahi.
Nah, disepanjang sejarah umat manusia hanya ada satu tokoh yang berciri seperti itu (‘bin-nama-perempuan’, karena Beliau satu-satunya Tokoh yang lahir dari benih Ilahi, tanpa bapak-manusia). Maka dapatlah dipastikan bahwa Isa dan Yesus satu tokoh adanya.
Ada orang yang meragukan hal itu dengan menanyakan: Jika demikian mengapa dua nama, ‘Isa’ dan ‘Yesus’ itu berbeda? Jawabannya sederhana, itu hanya masalah logat bahasa saja. Semisal nama ‘Shlomo’ (nabi berbangsa Yahudi) yang menajdi ‘Sulaiman’ di dalam Al Quraan, lalu menjadi ‘Suleiman’. ‘Soleman’ dan sebagainya di dalam bahasa Indonesia atau logat lainnya. Demikian pulalah nama ‘Isa’ berasal dari ‘Iesous’ dalam Kitab Injil yang asli (berbahasa Yunani), boleh jadi disebut ‘Yeshua’ dalam bahasa Yahudi, ‘Jesus’ dalam bahasa Inggris, ‘Gesu’ dalam bahasa Italia, ‘Jesu’ dalam bahasa Cina, ‘Yesus’ dalam bahasa Indonesia, dan sebagainya.
Sekali lagi dinyatakan: Isa atau Yesus, sama orangnya! Dan sejak sekarang tulisan ini akan mencatat nama itu dengan ‘Isa/Yesus’ atau ‘Yesus/Isa’ atau ‘Yesus’ saja.
2. Isa/Yesus adalah Rohullah
Kenyataan ini dipersaksikan oleh Surat An Nisaa 4:171171
يَاأَهْلَالْكِتَابِلاَتَغْلُواْفِي دِينِكُمْوَلاَتَقُولُواْعَلَىاللّهِ إِلاَّالْحَقِّإِنَّمَاالْمَسِيحُعِيسَىابْنُمَرْيَمَرَسُولُاللّهِوَكَلِمَتُهُأَلْقَاهَاإِلَىمَرْيَمَوَرُوحٌ مِّنْهُفَآمِنُواْبِاللّهِوَرُسُلِهِ وَلاَتَقُولُواْثَلاَثَةٌانتَهُواْخَيْرًالَّكُمْإِنَّمَااللّهُإِلَهٌ وَاحِدٌسُبْحَانَهُأَن يَكُونَلَهُ وَلَدٌ لَّهُمَا فِيالسَّمَاوَاتوَمَا فِيالأَرْضِوَكَفَىبِاللّهِوَكِيلاً

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh daripada-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: ` (Tuhan itu) tiga`, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah untuk menjadi Pemelihara. (QS. 4:171)
Dengan menyingkirkan penambahan-penambahan kata-kata yang dilakukan oleh penterjemah, maka arti ayat itu menjadi gamblang, segamblang pernyataan pada Hadits Anas bin Malik hlm 72:
Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu (Isa itu sesungguhnya Roh Yang Maha Tinggi dan firmanNya)
Tentu saja, catatan penterjemah (abad ke-20) kalah wibawa terhadap Hadits, rekaman tentang ucapan Nabi, dilakukan oleh tokoh yang dekat sekali kepada Nabi Muhammad!
Dari kesaksian Al Quran (dijelaskan oleh Hadist), jelaslah mengapa Isa/Yesus memiliki kemampuan berbuat mujizat yang tidak dimiliki siapapun selain Yang Maha Kuasa! Sebab (sebagian) Roh Yang Maha Kuasa bersemayam di dalam diri Yesus putera Maryam, sejak Isa berpenampilan manusia di bumi. Itulah sebabnya berbagai kemampuan adi-kodrati juga dimiliki oleh Yesus, sebagaimana dipersaksikan oleh Al Quran pada bagian-bagian berikut:
3. Yesus/Isa berbicara sejak dari buaian Al Maa-idah 5:110
110
إِذْقَالَاللّهُ يَاعِيسى ابْنَمَرْيَمَاذْكُرْنِعْمَتِيعَلَيْكَوَعَلَى وَالِدَتِكَإِذْأَيَّدتُّكَبِرُوحِالْقُدُسِتُكَلِّمُالنَّاسَفِيالْمَهْدِوَكَهْلاًوَإِذْعَلَّمْتُكَالْكِتَابَوَالْحِكْمَةَوَالتَّوْرَاةَوَالإِنجِيلَوَإِذْتَخْلُقُمِنَالطِّينِكَهَيْئَةِالطَّيْرِبِإِذْنِيفَتَنفُخُفِيهَافَتَكُونُطَيْرًابِإِذْنِيوَتُبْرِىءُالأَكْمَهَوَالأَبْرَصَبِإِذْنِيوَإِذْتُخْرِجُالْمَوتَىبِإِذْنِيوَإِذْكَفَفْتُبَنِيإِسْرَائِيلَعَنكَ إِذْ جِئْتَهُمْبِالْبَيِّنَاتِفَقَالَ الَّذِينَكَفَرُواْمِنْهُمْإِنْ هَذَاإِلاَّسِحْرٌمُّبِينٌ

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: `Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata:` Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata `. (QS. 5:110)
Sejak dari buaian Isa/Yesus sudah mampu berbicara selayaknya seorang dewasa. Mengapa mampu? Sebab Yesus diperkuat dengan Rohul Qudus, berarti roh yang kudus (suci), berarti Roh Yang Maha Suci!
Kenyataan ini dicatat juga di dalam Surat Ali Imran 3:46 45
إِذْقَالَتِالْمَلآئِكَةُيَامَرْيَمُ إِنَّاللّهَيُبَشِّرُكِبِكَلِمَةٍمِّنْهُاسْمُهُالْمَسِيحُعِيسَىابْنُ مَرْيَمَوَجِيهًافِيالدُّنْيَاوَالآخِرَةِوَمِنَالْمُقَرَّبِينَ
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata:` Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan salah seorang di antara orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), (QS. 3:45)
46
وَيُكَلِّمُالنَّاسَفِيالْمَهْدِوَكَهْلاًوَمِنَالصَّالِحِينَ
dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah salah seorang di antara orang-orang yang saleh.` (QS. 3:46)
Secara akal-sehat, mana mampu seorang bayi dalam buaian berbicara? Pasti Rohul Qudus (atau Rohullah) yang memampukan bayi Isa berbicara (baca juga Surat Al Baqarah 2:87
87
وَلَقَدْآتَيْنَامُوسَىالْكِتَابَوَقَفَّيْنَامِنبَعْدِهِبِالرُّسُلِوَآتَيْنَاعِيسَىابْنَمَرْيَمَالْبَيِّنَاتِوَأَيَّدْنَاهُبِرُوحِالْقُدُسِأَفَكُلَّمَاجَاءكُمْرَسُولٌبِمَا لاَ تَهْوَىأَنفُسُكُمُاسْتَكْبَرْتُمْفَفَرِيقاًكَذَّبْتُمْوَفَرِيقاًتَقْتُلُونَ
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? (QS. 2:87)
Dan Surat Maryam 19:29-30 : Kutipkan ayatnya29
فَأَشَارَتْإِلَيْهِقَالُواكَيْفَ نُكَلِّمُمَن كَانَفِيالْمَهْدِصَبِيًّا
maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata:` Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?` (QS. 19:29)

30
قَالَإِنِّيعَبْدُاللَّهِآتَانِيَالْكِتَابَوَجَعَلَنِينَبِيًّا
Berkata Isa:` Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,
(QS. 19:30)
4. Isa/Yesus Membawa Injil (Al Maa-idah 5:110:
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: `Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata:` Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata `. (QS. 5:110)
Itu adalah firman Yang Maha Tinggi kepada Yesus/Isa. Jelaslah bahwa Injil adalah ajaran yang diturunkan dari Sorga, dari Yang Maha Tinggi. Wajarlah, para pengikut Muhammad diwajibkan beriman kepada Injil (di samping Kitab-kitab lain yang diwahyukanNya! Itulah Rukun Iman ke-3). Surat Ali Imran 3:48 dan Surat Maryam 19:29-30 juga membenarkan bahwa Yesus/Isa membawa Injil (dari Sorga) ke bumi.
5. Isa/Yesus menyembuhkan orang sakit (al Maa-idah 5:110
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: `Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata:` Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata `. (QS. 5:110)
Secara akal-sehat, mana mampu seorang manusia-yang-fana menyembuhkan orang buta sejak dari kandungan? Dan menyembuhkan orang sopak (lepra) adalah kemustahilan pada 20-abad yang lalu! Pastilah Rohul Qudus (atau Rohullah) yang memampukan Yesus/Isa melakukan semuanya itu. Surat Ali Imran 3:49 memperkuat ayat Al Maa-idah tadi.
6. Yesus/Isa membangkitkan orang mati (Al Maa-idah 5:110)
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: `Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata:` Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata `. (QS. 5:110)
Secara akal-sehat, mana mampu seorang manusia yang hanya daging, membnagkitkan orang mati? Sebab orang yang ajal sudah pergi roh-nya meninggalkan tubuh yang fana. Siapakah yang mampu mengembalikan roh yang telah pergi ke alam baka itu untuk masuk kembali ke dalam jasad, yang telah mati?? Pastilah unsur kekekalan di dalam diri Yesus/Isa, yakni Rohul Qudus (atau Rohullah) yang memampukan Beliau melakukannya mujizat itu. Peristiwa ini diteguhkan dalam Surat Ali Imran 3:49:
49
وَرَسُولاًإِلَى بَنِيإِسْرَائِيلَأَنِّي قَدْجِئْتُكُمبِآيَةٍمِّنرَّبِّكُمْأَنِّيأَخْلُقُلَكُم مِّنَالطِّينِ كَهَيْئَةِالطَّيْرِفَأَنفُخُفِيهِ فَيَكُونُطَيْرًابِإِذْنِاللّهِوَأُبْرِىءُالأكْمَهَوالأَبْرَصَوَأُحْيِيالْمَوْتَىبِإِذْنِاللّهِوَأُنَبِّئُكُمبِمَاتَأْكُلُونَوَمَاتَدَّخِرُونَفِيبُيُوتِكُمْإِنَّ فِيذَلِكَلآيَةً لَّكُمْإِن كُنتُممُّؤْمِنِينَ

Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): `Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah sebagai bentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. (QS. 3:49)
7. Yesus/Isa membuat Patung Burung dari tanah, membuatnya terbang (Al Maa-idah 5:110
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: `Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata:` Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata `. (QS. 5:110)
Secara akal-sehat, mana mampu seorang manusia yang fana menghidupkan burung-burungan dari tanah? Itu adalah urusan memberi nyawa kepada benda mati! Pastilah Rohul Qudus (atau Rohullah) yang memampukan Yesus melakukannya. Surat Ali ‘Imran 3:49 memperkuat kesaksian ini!
8. Dari Mana kemampuan istimewa Yesus/Isa
Dari pelbagai catatan Al Quran itu, nampaklah berbagai kemampuan istimewa dalam diri Yesus/Isa, yang tidak dimiliki oleh nabi-nabi lainnya. Secara kefanaan, Isa bin Maryam tidak lebih daripada nabi-nabi yang lain, yang telah wafat.
Namun secara ke-kekal-an bacalah catatan berikut: (Surat At Tahrim 66:12)12
وَمَرْيَمَابْنَتَعِمْرَانَالَّتِي أَحْصَنَتْفَرْجَهَافَنَفَخْنَافِيهِ مِنرُّوحِنَاوَصَدَّقَتْبِكَلِمَاتِرَبِّهَاوَكُتُبِهِوَكَانَتْمِنَالْقَانِتِينَ
dan (ingatlah) Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh Kami; dan dia membenarkan kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat. (QS. 66:12)
Sebagian dari roh ‘Kami’ (berarti sebagian dari Roh Yang Maha Kuasa) berada di dalam rahim Maryam; hasilnya adalah bayi bernama Isa bin Maryam! Maka tidak mungkin disanggah bahwa dalam diri Isa/Yesus bersemayam sebagian dari Roh Yang Maha Kuasa. Dalam istilah Injil Yesus: Yesus-yang-manusia dipenuhi oleh Roh Qudus, yakni Roh Yang Maha Tinggi atau Roh Yang Maha Pencipta. Surat An Nisaa 4:171 menyatakan dengan jelas bahwa Isa/Yesus putra Maryam diutus oleh Yang Maha Tinggi. Beliau juga adalah KalimatNya dan Roh daripadaNya.
Maka tidaklah mengherankan bahwa kemampuan Yang Maha Kuasa hadir juga di dalam diri Isa/Yesus. Lihat juga Surat Al Baqarah 2:87; 253, Surat Al Maa-idah 5:110; Surat Anbiyaa 21:91. Semuanya bersaksi tentang kehadiran Rohullah (Roh Yang Maha Kuasa) di dalam diri Isa/Yesus.
Bagian 3.
Memohon dari Isa/Yesus: Haram atau Halal?
1. Isa/Yesus Putra Maryam beserta para pengikutnya adalah Muslim.
Memohonkan sesuatu dari seorang yang kafir sangat tercela. Tetapi memohonkan sesuatu kepada Yesus/Isa adalah sah-sah saja, sebab kenyataannya, Yesus dan para penbgikutNya adalah orang-orang yang berserah diri (muslim dalam arti sesungguhnya).
Surat Ali Imran 3:52:52
فَلَمَّاأَحَسَّعِيسَىمِنْهُمُالْكُفْرَقَالَ مَنْأَنصَارِيإِلَىاللّهِ قَالَالْحَوَارِيُّونَنَحْنُأَنصَارُاللّهِآمَنَّابِاللّهِوَاشْهَدْبِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkatalah dia: `Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?` Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: `Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri. (QS. 3:52)
(Dalam terjemahan Al Quraan terbitan PT Sari Agung, 1991, kalimat terakhir berbunyi: "… Kami telah beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah Muslim.")
Oleh sebab itu, setiap saudara yang mengaku Muslim (hamba Tuhan), tidak perlu enggan memohon kepada Isa, sebab beliau sendiripun adalah seorang Muslim. Namun jin yang jahat mungkin membisikkan gagasan yang buruk kepada mereka yang kurang bertaqwa sehingga mereka meng-kritik: "Tetapi Isa tidak berada di bumi lagi!"
Benar, Isa/Yesus tidak hidup di bumi, melainkan hidup di Sorga dalam kekekalan, bukan sekedar manusia berdaging. Yesus/Isa yang naik ke sorga tentunya bersama-sama dengan Rohullah yang sudah berada dalam diri Yesus/Isa sejak di bumi. Maka kemampuan Rohullah kekal di dalam diri Isa/Yesus.Dalam Surat Ali Imran 3:55 tercatat Firman" …."Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kami kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepadaKu…" tidak difirmakan: "….mengangkat kamu ke sorga…" Maka keberadaan Yesus/Isa di Sorga bukan sekadar berada bersama para malaikat, tetapi menyatu dengan ‘AKU’ dengan Yang Maha Tinggi. Secara wawasan-roh, Rohullah dalam diri Yesus/Isa menyatu kembali dengan Roh Yang Maha Besar.
Nah, karena sudah menyatu dengan Roh Yang Maha Besar, maka Rohullah yang tadinya di dalam diri Isa/Yesus (singkatnya: Roh Yesus/Roh Isa) masih tetap memiliki kemampuan berbuat mujizat, seperti dicatat oleh Al Quran dan Injil. Bahkan sampai hari ini, Roh Yesus/Isa itu masih berbuat mukjizat, dibuktikan oleh kejadian di Aceh sewaktu terjadi Tsunami pada bulan Desember tahun 2005.
Kesaksian Tsunami di Aceh
Satu stasiun televisi di ibukota meliput suatu peristiwa di antara ribuan peristiwa yang terjadi sewaktu gelombang Pasang Besar (Tsunami) melanda Aceh. Dalam liputan itu seorang ibu, dia berkerudung, bercerita bahwa dari tingkap rumahnya, ia menatap ke laut lepas dan n ampaklah gelombang yang sangat tinggi secara dahsyat mendatangi dengan genas dan cepat. Dalam kepanikannya, ibu itu menjerit sekenanya: "Tuhannya orang Kristen, tolonglah!" (Isa tolonglah)
Apa yang terjadi selanjutnya?
Mendekati rumah ibu tadi, gelombang itu seperti terbelah dua, sebagian ke kiri dan sebagian lagi ke kanan dari rumah ibu itu. Maka rumah ibu itu terhindar dari terjangan tsunami, sementara semua bangunan di sebelah kiri dan kanan, bahkan di belakang rumahnya musnah, rata dengan tanah!
Jelaslah bagi semua pirsawan pada mas aitu, bahwa orang Kristen yang taqwa, tidak menyembah manusia (Yesus putra Maryam), melainkan menyembah Roh Yesus/Isa, yang adalah sebagian dari Roh Yang Maha Pencipta. Yang Maha Penciptalah yang harus disembah dan dimohonkan pertolonganNya, bukannya Isa yang manusia, yang fana! Ibu ini beroleh mukjizat dari Roh Yesus/Isa, yang baka; rumahnya diselamatkan dari amukan Tsunami yang biasanya tidak mengenal ampun!
Isa (yang fana, kedagingan) tidak berada di bumi lagi, tetapi Roh Isa sudah menyatu kembali ke asalnya: Roh Yang Maha Tinggi, dalam kekekalan, sehingga tetap mampu melakukan mukjizat, sampai hari inipun. Itulah yang dijanjikan oleh Yesus/Isa semasa masih di bumi, dalam sabdaNya pada rekaman Injil oleh Yohanes pasal 14 ayat 13-14 (sekadar bahan perbandingan): 13dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. 14Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam namaKu, Aku akan melakukannya.
Mengapa Isa menyebut diri selaku ‘Anak’ di hadapan Yang Maha Tinggi?
Saudara, kekasih hati Yang Maha Tinggi; dalam ayat tadi, Yesus/Isa menyatakan diriNya selaku Anak serta menyatakan Yang Maha Tinggi adalah BapaNya. Tidak dinyatakanNya bahwa Yang Maha Tinggi memiliki isteri! Untuk mengerti perkara ini dengan benar, wawasan Alam Roh harus kita masuki.
‘Anak’ di dalam wawasan-roh berarti ‘sebagian dari diri Bapa’ keluar dari Bapanya, lalu ber-proses memunculkan ‘Anak’. Ini juga pernyataan Al Quraan dalam Surat At Tahrim 66:12 yang telah dikutip di depan: …. Dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh Kami…
Walaupun Yesus/Isa-putra-Maryam keluar dari rahim Maryam, tetapi catatan Injil (berbahasa asli) berulangkali merekam bahwa Yesus/Isa menyapa Maria dengan "… perempuan…" bukan "….ibu…" (pembaca dipersilahkan meneliti Injil berbahasa Yunani pada Yohanes Pasal-2 ayat 4 dan Pasal 19 ayat 26)
2. Memohon Kesehatan kepada Roh Tuhan di Dalam diri Isa/Yesus
Jangan memohonkan sesuatu kepada Isa bin Maryam yang fana (Yesus/Isa-Anak-Manusia), tetapi bermohonlah kepada Yang Maha Besar, yang sebagian dari RohNya berada di dalam diri Yesus/Isa.
3.Memohon beragam pertolongan kepada Roh Tuhan dalam diri Yesus/Isa
(Setiap orang Muslim yang sejati mengerti bahwa hanya Isa/Yesus yang mampu membangkitkan orang mati; hanya Yesus/Isa yang mampu masuk-keluar-kuburan, hanya Yesus/Isa yang melakukan mujizat seperti itu. Peristiwa ini menunjukkan pula bahwa Yesus/Isa (Yang Rohullah) masih hidup sampai sekarang, hidup dalam kekekalan, sementara kedua telapak tangan yang berdarah itu menunjukkan kepada dunia bahwa penyaliban atas diri Yesus/Isa benar-benar terjadi! Adalah suatu kebenaran; bahwa Yesus/Isa pernah mati, tetapi bangkit kembali (periksa Surat Maryam 19:33:
وَالسَّلَامُعَلَيَّيَوْمَوُلِدتُّ وَيَوْمَأَمُوتُوَيَوْمَأُبْعَثُحَيًّا

Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali `. (QS. 19:33)
Saudara pembaca yang budiman, membangkitkan orang mati Yesus/Isa mampu, apalagi sekedar menolong Saudara untuk memperoleh pekerjaan, mendapat nafkah, meraih kecerdasan, keselamatan perjalanan, dsb. Sebab sejak dahulu kala sampai sekarang Isa/Yesus serba mampu melakukan perkara-perkara yang ajaib! Doa yang dapat saudara panjatkan adalah sebagai berikut:
Saya menyembah Yang Maha Tinggi, yang sebagian RohNya bersemayam di dalam diri Isa/Yesus putra Maryam. Sebagian Roh Yang Maha Tinggi itu mampu melakukan hal-hal yang ajaib. Maka saya bermohon kepada Isa/Yesus untuk menolong saya mengatasi pergumulan saya dalam bentuk (sebutkan salah satu: nafkah; pekerjaan; keselamatan perjalanan; perlindungan; kepandaian dll). Sekaligus saya bermohon pengampunan atas dosa-dosa saya, yang mungkin sudah membangkitkan kesulitan hidupku. Kiranya diriku dibersihkan dari segala dosa, agar layak menerima berkat dari Yang Maha Kuasa.
Saya mau mengusahakan bahwa berkat yang saya terima itu berguna pula untuk kesaksian tentang pertolongan Tuhan di dalam kehidupan saya, amin.
4. Mengikuti Jalan Yang Lurus, ke Sorga! (Az Zukhruf 43:63-64:)
Untuk mengerti ayat-ayat ini dengan benar, harus senantiasa diingat bahwa roh yang ada di dalam diri Isa/Yesus-yang-manusia adalah (sebagian dari) Rohullah. Maka ketika Isa bersabda: "....bertakwalah kepada Allah...," ini sama dengan ucapan: "....bertakwalah kepada Roh Yang Maha Tinggi..." Dan karena (sebagian dari) Roh Yang Maha Tinggi itu ada di dalam diri Isa/Yesus, wajarlah, Beliau berani lanjutkan: ..."taatlah kepadaKu..." Semua perintah ini mengajarkan bahwa siapa saja yang mentaati Isa/Yesus, ia sedang mentaati Yang Maha Tinggi!
Ayat berikutnya harus dipahami dalam pengertian bahwa Isa/Yesus yang manusia-fana menyembah Yang Maha Tinggi pula, kendati (sebagian dari) Rohullah ada di dalam dirinya. Maka ayat itu berarti bahwa Yang Maha Tinggi adalah Tuhan kita dan Tuhannya Isa/Yesus-yang-manusiawi. Selanjutnya: sembahlah Yang Maha Tinggi (seraya taat kepada Isa/Yesus), Ikutlah jalan yang lurus!
Dua ayat dari Az Zukhruf ini pulalah yang menjelaskan, mengapa pengikut Nabi Muhammad harus beriman kepada Injil (Yesus Kristus), disamping kepada Kitab-kitab lainnya (Rukun Iman ke-3).
Sampai kepada hari ini, hikmat yang disabdakan oleh Isa/Yesus yang tersebut dalam ayat 63 tadi benar-benar disampaikan oleh Yesus: contohnya dialami oleh banyak orang.
5. Memohon Ampunan dari Hakim Akbar di akhir Zaman
Umumnya agama mengajarkan bahwa memohonkan ampunan dosa-dosa harus kepada Tuhan, tidak boleh kepada manusia. Tetapi cobalah renungkan Kesaksian dari nabi Muhammad berikut ini dan dampak pengertiannya:
Kesaksian Nabi Muhammad: Qola Rasulullahi sollallahu 'alaihi wassalam: "Wallahi, layanzilannabnu Maryama Hakaman 'adila."
Indonesia: Bersabda Muhammad s.a.w.: 'Demi Tuhan, sungguh Isa anak Maryam akan turun menjadi Hakim yang 'adil."
Kesaksian nabi Muhammad ini dicatat didalam Kitab Hadits Shahih Muslim I no.104 (halaman 119). Yesus/Isa akan turun (dari Sorga), datang kembali menghakimi seluruh umat manusia. Tentu yang turun ini bukanlah Yesus/Isa yang fana, yang kedagingan, melainkan yang sudah dalam kekekalan!
Maka, secara akal sehat, supaya selamat di dunia dan di akhirat, manfaatkanlah sabda Muhammad itu. Bermohon ampunlah atas setiap dosa yang pernah Saudara lakukan kepada Hakim Akbar itu. Sebagaimana di pengadilan, para pesakitan memohon keringan hukuman, maka Yesus/Isa yang mengajarkan Kasih, akan mengampuni orang-orang yang memohon pengampunan dari padaNya seraya berusaha mentaati Isa/Yesus di sepanjang sisa hidup (ingat uraian Az Zukhruf 43:63-64.
Bukan kepada Isa/Yesus-yang-manusia berdaging kita memohon ampunan, melainkan kepada Roh-Yesus/Isa-yang-kekal, yang adalah (sebagian dari) Roh Yang Maha Pencipta. Jadi kita bukan sedang menduakan Tuhan, melainkan menyembah dan memohon ampun dari Tuhan Yang Esa, yang penuh Rahmat dan belas kasihan!
Penyampaian Nabi Muhammad tadi sungguh sesuai dengan pernyataan Yesus sendiri semasa Beliau masih di bumi, tercatat dalam rekaman Injil oleh Matius pada Pasal 25:31-34 sebagai berikut:
Matius 25:31-34 (TB) 31"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 32Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, 33dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 34Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Kesepakatan antara Hadits dan Injil ini nampak pula dari pembagian umat yang diridhoi (beroleh Sorga) ditempatkan di sebelah kanan (lihat Surat Al Haaqqah 69:19, sementara umat yang beroleh neraka ditempatkan di sebelah kiri (Surat 69:25). Maka siapa saja Saudara yang ingin menikmati kehidupan penuh pengampunan dari Hakim Agung itu disarankan memanjatkan doa berikut setiap kali terjerumus berbuat yang salah atau dosa. Ucapkanlah Saudaraku:
Saya menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang sebagian RohNya berada di dalam diri Yesus/Isa, memberi kewenangan menghakimi, termasuk meringankan hukuman setiap umat yang mengaku dosa dan memohon ampunan.
Saya mengaku orang berdosa, ya TUHAN, saya memohon ampunan dari Roh Yesus/Isa, mohon dibebaskan dari hukuman neraka.
Sepatutnya saya mengerti bahwa syaitan dan jin dan roh-roh-najisnya yang sudah merangsang saya berbuat dosa, maka saya bermohon juga agar dilindungi dari serangan syaitan dan jin, sehingga terpelihara saya di dalam kesalehan batin yang berkenan di hadapan TUHAN.
Bahkan pada hari penghakiman saya sangat ingin berada di barisan kanan, segolongan dengan umat yang dikenan TUHAN untuk beroleh Sorga kekal; Amin.
6. Memohonkan Sifat-sifat yang baik dari TUHAN
Rasanya tidak perlu diterangkan bahwa Sorga-kekal diperuntukkan bagi orang yang bersih hatinya, yang memiliki sifat-sifat yang baik. Kita semua juga mengerti betapa sulitnya memelihara sifat yang baik. Tentulah Yesus/Isa mengerti juga betapa sulitnya umat manusia memelihara kesucian hati. Itulah sebabnya TUHAN menyediakan juga kesempatan untuk beroleh nurani yang bersih, untuk beroleh sifat-sifat Ilahi (modal untuk menjadi penghuni Sorga) tercatat dalam Fushshilat 41:35 sebagai berikut:
35
وَمَايُلَقَّاهَاإِلَّاالَّذِينَصَبَرُواوَمَايُلَقَّاهَاإِلَّا ذُوحَظٍّ عَظِيمٍ

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar
dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai
keberuntungan yang besar. (QS. 41:35)
Siapakah orang-orang yang mempunyai keberuntungan besar????
Saudara2 pembacara tulisan ini, beroleh keberuntungan besar, sebab melalui pembacaan tersebut
1. ...saudara mengetahui bahwa Yesus/Isa memiliki sifat yang suci, tidak tercela, bahkan memiliki kuasa ilahi untuk menaklukkan syaitan dan jin yang berusaha menyeret manusia untuk berbuat dosa;
2... saudara mengerti pula bahwa sebagian Rohullah bersemayam di dalam diri Yesus/Isa, menopang Yesus di dalam segala perilaku kehidupanNya di bumi. Maka betapa beruntungnya jika kitapun beroleh topangan (sebagian) Rohullah itu.
Oleh sebab itu, apa salahnya Saudara berdoa memohonkan keberuntungan yang lebih besar lagi, memohonkan agar ditopang juga oleh Rohullah, agar sebagian Roh TUHAN bersemayam di dalam hati saudara, memberi saudara sifat-sifat yang baik? Maka berdoalah menurut kalimat-doa berikut:
Saya menyembah TUHAN Yang Maha Rahman, yang menyediakan berkat-berkat untuk kehidupan di dunia dan akhirat.
Saya ingin juga bersiap untuk kehidupan kekal di Sorga, namun sifat-sifat saya perlu diperbaiki, ya Tuhanku. Maka saya bermohon agar kepadaku diberi juga topangan Roh TUHAN, seperti yang telah dinikmati oleh Yesus Putra Maria/Isa putra Maryam, supaya oleh Rohul Kudus diberi hati-nurani yang kudus.
Saya juga bermohon agar senantiasa dijaga oleh malaikat Sorga, seperti firman TUHAN pada Surat Ath Thaariq 86:4. Maka segala macam jin dan syaitan yang mau merusak sifat-sifat saya, harus enyah dari kehidupan saya, Amin.
7. Dapatkah memohon kehidupan kekal dari Yesus/Isa?
Yesus/Isa mampu membangkitkan orang mati (catatan Al Quraan dan Injil). Kemampuan dan kasih Yesus/Isa itu sudah nampak dari peristiwa mukjizat di negeri Mesir. Yesus/Isa sudah membangkitkan perempuan Mesir yang sudah mati itu berulang-ulang selama dua minggu. Bukankah hal ini berarti bahwa pada hari berbangkit kelak. Yesu/Isa juga melakukannya? Maka siapa saja yang taqwa, penting sekali mengucapkan doa-doa di atas setiap hari, bukan lagi sekedar memohonkan ditunjukkan jalan yang lurus itu.
Yesus/Isa, yang Roh TUHAN menuntun setiap saudara yang taqwa ke Sorga kekal, bahkan bisikan dan gangguan jin dan syaitan ditangkali, agar mulus perjalanan saudara ke Sorga. Semuanya itu dapat terjadi jika saudara menekuni memanjatkan doa-doa di atas dari hari ke hari, sehingga benar-benar merasakan bahwa Roh TUHAN sudah memberi hati-nurani yang bersih itu. Silahkan saudara memanjatkan doa berikut ini, hari lepas hari:
Saya menyembah TUHAN yang Pengasih, yang menyediakan kehidupan kekal bagi setiap orang yang dilayakanNya.
Saya bermohon kepada Yesus/Isa, Roh TUHAN agar kepada saya diberi kehidupan kekal di Sorga, karena Roh TUHAN pasti mampu melakukannya. Begitulah iman saya mengenai kehidupan kekal, demi kasih-sayang Tuhanku kepada saya; Amin.
8. Mutiara Terakhir di Penghujung al Quraan
Mari, saudara pembaca yang budiman, lihatlah satu mutiara di penghujung Al Quraan, yang menjadi kunci keselamatan bagi setiap umat yang taqwa, Mutiara itu adalah Surah An Naas, yang umum dihafalkan oleh setiap orang Muslim:
Surat An Naas 114: Qul auzu bi Rabbin-naas, Malikin-naas, Ilahin-naas, min syarril-waswasil-khan-naas, allazi yuwaswisufi sudurin-naas minal-jinnati wan-naas.Bhs Indonesia:1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan-manusia.... 2. Raja-manusia.... 3. Sembahan-manusia... 4. dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi,.... 5. yang membisikkan ke dalam dada manusia, 6. dari Jin dan manusia."
Ada sedikit keganjilan dalam ayat2 ini, sedikit saja, namun memerlukan pemikiran yang agak dalam: Untuk berlindung dari bisikan (hal-hal jahat) oleh syaitan dan oleh jin, mengapa Surat ini mengajarkan menggunakan istilah yang 'repot': 'Tuhan-manusia', 'Raja-manusia', 'Sembahan-manusia'?
Bandingkan dengan Maryam, yang memohon perlindungan sewaktu berbicara dengan Jibril (yang tidak dikenalnya); dia cukup menyebutkan Tuhan Yang Maha Pemurah! singkat namun tegas. Bacalah salinan berikut....Surat Maryam 19:18: "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertaqwa."
Mengapa repot menyeru 'Tuhan-manusia', 'Raja-manusia', 'Sembahan-manusia' sewaktu bahaya mengancam? Rasanya ada misteri di dalam Surat An Naas. Rupanya Muslim yang taqwa disuruh memikirkan, siapakah Tokoh yang bergelar (atau berciri) Tuhan-manusia, Raja-manusia, Sembahan-manusia itu.
Kesaksian berikutlah, suatu kisah nyata yang kemudian mengajarkan dan mengungkapkan misteri di balik ketiga istilah itu. ikutilah:
KESAKSIAN Gadis yang diganggu suara-gaib di telinga.
Siang hari itu rumah kami dikunjungi oleh beberapa orang gadis yang datang tanpa perjanjian. Saya persilahkan juga mereka duduk di ruang tamu, dan setelah duduk baik-baik, saya menanyakan maksud kedatangan mereka yang nampaknya begitu mendesak.
Ternyata seorang gadis yang mengenakan kerudung nampak kebingungan, dialah yang sedang menghadapi masalah berat. Nama samarannya adalah Sjj. Dia bercerita bahwa ada gangguan yang tidak berkesudahan, suara-suara di telinganya yang sangat mengganggu. "Kamu bunuh diri saja!" Lain kali suara itu berbentuk bisikan: "Kamu menjadi hostess saja!" Serta kalimat-kalimat lainnya yang menyuruh Sjj berbuat hal-hal yang buruk, merusak akhlak. (Pada titik ini saya teringat berita-berita pada mass-media yang memberitakan tentang siswa/siswi yang kesurupan di sekolah masing-masing, dalam jumlah lusinan orang sekaligus. Kasihan sekali para siswa/siswi itu, kasih juga gadis Sjj ini, yang diganggu jin!).
Gadis itu menyampaikan bahwa dia mengalami sulit tidur karena gangguan itu datang siang dan malam, tidak menentu. Pada siang hari, konsentrasi belajar Sjj juga dirusak oleh suara-suara itu. Sjj ini memerlukan pertolongan cepat, jika tidak, dia mungkin terkena stress, menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa.
Saya tanyakan, ke mana saja dia sudah mencari pertolongan. Diceritakannya bahwa dia sudah pergi ke Guru-mengajinya, juga kepada beberapa Kyai, dianjurkan membaca ayat-kursi setiap kali bisikan (syaitan) itu muncul. Tidak berhasil, suara itu tetap mengganggu. Ayat-ayat lain yang dilafazkannya, sampai kepada Surat Yasin, tidak memberi hasil. Bahkan zikir sudah dipraktekkan, juga tidak menolong!
Oleh masalah berat itu, berobat ke dukun dan orang-pintar sudah nekat dia lakukan, berulang kali, semuanya gagal. Tanpa sadar dia sudah menjadi musyrik. Dekat sudah dia ke neraka jahanam.
"Baiklah," kata saya, saya akan usahakan pertolongan bagi kamu. Namun karena saya seorang asing baginya, terlihat wajahnya bercuriga atau sangsi. Saya membuka lemari di sebelah saya mengambil sebuah Kitab, seraya berkata. "Nona, masalah kamu akan terselesaikan melalui Kita ini," seraya menyodorkan sebentuk Al Quran, hasil penterjemahan oleh Departemen Agama R.I.
Wajahnya berubah menjadi cerah....
"Saya melihat kamu cukup tekun beribadah, apa kamu sudah khatam membaca Al Quran? Ternyata dia mengangguk, sayapun merasa lega, mengerti bahwa masalahnya akan terselesaikan dengan mudah. Maka saya meminta dia membaca Surat di penghujung Al Quran, Surat An Naas, yang berarti 'Manusia'. Tanpa membaca lagi, dia melafazkan dengan lancar.
Qul auzu bi Rabbin-naas, Malikin-naas, Ilahin-naas, min syarril-waswasil-khan-naas, allazi yuwaswisufi sudurin-naas minal-jinnati wan-naas.
Dalam pembicaraan lanjutan, ternyata gadis itu tidak mengerti arti Surat itu di dalam bahasa Indonesia, jangankan mengerti makna yang tersembunyi di dalamnya. Maka saya ajak dia membaca terjemahannya, seperti sudah tercatat di atas. Saya katakan kepada gadis Sjj itu: "Kamu diganggu oleh suara dan bisikan syaitan atau jin, bukan? Sangat sesuai dengan ayat 5."
Sjj mengira bahwa kepada 'Allah' umat berlindung, padahal tidak ada istilah 'Allah' pada 6-ayat itu. Berarti bukan 'Allah' yang dimaksud dengan istilah 'Tuhan-manusia', 'Raja-manusia', dan 'Sesembahan-manusia'. Apalagi bila dipertimbangkan ayat-1: "Katakanlah..." Jelaslah bahwa ini suatu perintah dari Yang MahaKuasa kepada Nabi dan kepada kaum Muslimin untuk menyatakan bahwa semua umat berlindung kepada satu Tokoh yang sudah beroleh tugas/wewenang untuk melindungi umat Muslim dari serangan syaitan dan jin dan orang-orang jahat! Dengan mengatakan "Aku berlindung.... dst," maka Tokoh itu yang wajib melindungi, tidak harus Tuhan Semesta alam, tidak harus Yang Maha Kuasa. Jika harus Allah menjadi pelindung umat Muslim dari serangan termaksud, tentu Surat ini akan berbunyi singkat: Katakanlah: "Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia, dari Jin dan manusia."
Jelaslah bahwa Yang Maha Tinggi sudah menyerahkan kuasa kepada satu Tokoh Sorgawi untuk melindungi umat Muslim dari serangan syaitan dan jin dan orang-orang jahat. Sebab....
Terlalu sepele-lah urusan mengusir syaitan dan jin jika harus dilakukan oleh Yang Maha Kuasa.
Saya tambahkan bahwa istilah 'rabbinaas, malikinaas, ilahinaas', adalah kata-kata majemuk, sehingga penterjemahan yang sah harus berbentuk kata-kata-majemuk pula. Yang demikian adalah disiplin penterjemahan. Maka ketiga istilah Arab tadi harus diterjemahkan menjadi: Tuhan-manusia, Raja-manusia, Sembahan-manusia, ketiganya kata-majemuk. Selama keadaan memungkinkan, kata-majemuk harus diterjemahkan dengan kata-majemuk.
Selaku kata-majemuk, 'rabbinaas' tidak dapat diartikan Tuhan-milik-manusia, tetapi Tuhan-manusia; satu kata saja. Maka satu kata ini berarti Tuhan-sekaligus-manusia.
Dengan demikian, Tokoh yang harus melindungi umat dari serangan setan itu berciri 'rabbinaas', yang berarti Tuhan-sekaligus-manusia, 'malikinaas' berarti Raja-sekaligus-manusia dan 'ilahinaas' berarti Sembahan-sekaligus-manusia. Dengan kata lain, tokoh yang dimaksud dengan Surat An Naas ini adalah satu Tokoh yang ilahi, namun berpenampilan manusia (atau pernah tampil selaku manusia). Dan Tokoh itu beroleh wewenang dari Yang Maha Tinggi, sehingga ia berkuasa mengenyahkan syaitan dan jin, sekaligus melindungi umat dari serangan jahat tersebut!
Sejalan dengan hakekat itulah, saya lanjutkan berbicara kepada gadis Sjj: 'Tokoh 'rabbinaas', 'malikinaas', 'ilahinaas' mampu melindungi dan membebaskan kamu dari bisikan-bisikan syaitan yang kamu derita sekarang. Maka carilah Tokoh yang dimaksud oleh Surat an Naas ini."
Berdasarkan pemahamannya atas Al Quraan, Sjj tidak mampu menetapkan Tokoh mana yang dimaksud Surat An Naas itu. Maka saya ingatkan dia akan Rukun Iman yang seharusnya dihafal oleh setiap orang Muslim. Sjj ingat bahwa umat Muslim harus beriman kepada wahyu yang diturunkan dari Sorga, yakni Taurat, Zabur, Injil dan Quran.
Saya beritahu Sjj bahwa saya sudah tammat membaca Al Quran (terjemahannya), tammat membaca Taurat, juga tammat membaca Zabur, namun tokoh yang mampu melindungi manusia dari seranganjin dan syaitan tidak saya temukan dalam ketiga Kitab itu. Sisanya adalah Injil... Di sanalah ditemukan satu-satunya Tokoh yang mampu mengatasi serangan syaitan, yakni Isa atau Yesus putera Maria. Sesungguhnya Injil mencatat Yesus berulangkali mengusir syaitan yang mengganggu. Berarti Yesus atau Isa itulah yang dimaksud oleh Surat an Naas, satu-satunya Tokoh yang diberi wewenang (dan tugas) oleh Yang Maha Kuasa untuk melindungi umat Tuhan dari serangan jin dan syaitan! Tugas yang wajar, sebab Isa/Yesus sudah diperkuat dengan (sebagian dari) Roh Yang Maha Kuasa.
Saya katakan kepada Sjj: "Kita harus meminta pertolongan dari Tokoh yang ditunjuk oleh Surat An Naas itu! Meminta perlindungan dari Isa bin Maryam, atau Yesus putera Maria. Perhatikan, Saudara Sjj, saya tidak mengajak meninggalkan Islam. Sebab Isa/Yesus sendiri mengakui bahwa Dia dan para pengikutnya adalah Muslim.
Saya lanjutkan berbicara: "Saya juga tidak menyuruh kamu menyembah Isa bin Maryam atau Yesus putera Maria, melainkan meminta pertolongan atau perlindungan dari Yesus ini. Menyembah dan meminta pertolongan adalah dua perkara yang berbeda. Dan meminta pertolongan kepada sesama muslim tidak dilarang agama. Lalu kepada syaitan atau jin yang mengganggu kamu, kamu perlu ucapkan kalimat-kalimat yang sesuai perintah di dalam Surat An Naas. Saya akan menuntun kamu berdoa menyatakan bahwa kamu dilindungi oleh Yesus-yang-Rohullah dari bisikan jin-jin yang jahat. Bahkan memohon kepada Yesus/Isa untuk mengenyahkan pengganggu itu. Maka gangguan di telinga kamu pasti berakhir. Jika kamu setuju, maka akan saya tuntun berdoa. Kamu ulangi kalimat-demi-kalimat.
Gadis Sjj mungkin masih merasa sangsi, tetapi pergumulan yang berat merangsang akal sehatnya. Dia sudah meminta pertolongan dukun-dukun, yang berakibat dia menjadi musyrik, sekarang apa ruginya meminta pertolongan dari sesama muslim, dari Roh Tuhan di dalam diri Yesus, yang hidup kekal di Sorga? Maka gadis Sjj mau menuruti ajakan berdoa yang saya tawarkan. Mengikuti ucapan saya dia memanjtkan doa berikut:
"Saya mau menegakkan Rukun Iman di dalam hidup saya. Saya beriman kepada Al Quran serta kepada Injil, yang sama-sama menyatakan bahwa Isa atau Yesus dapat menolong saya menyingkirkan syaitan yang berbisik kepada diri saya. Maka kepada Tuhan Yang menciptakan diriku, saya bermohon ampun karena sudah berbuat musyrik, meminta pertolongan dukun-dukun, hamba-hamban syaitan itu.
Kepada Yesus bin Maryam saya bermohon pertolongan agar saya dibebaskan

Minggu, 26 Oktober 2008

Pelajaran

Bacaan Khusus (Anak-anak Kerajaan)....
Enyahkan Malaikat-Iblis
Penyesat-Theologia!

Biology-Geology-Psychology-Theology
Apakah empat kata di atas memberi kita kesan bahwa semuanya sekedar istilah? Sekedar nama 4-macam ilmu atau ajaran? Berikut ini arti dari potongan-potongan kata yang membentuk keempat istilah itu.
Logia = pengajaran tentang....
Bios = makhluk-makhluk hidup;
Geos = Bumi;
Psyche = Unsur tidak kelihatan dalam diri manusia;
Theos = Tuhan/Sesembahan (juga tidak kelihatan).
Apakah keempat nama ilmu itu serupa saja dalam hakekatnya, yakni dalam (1) Obyek Pengajaran dan (2) Sumber Ajaran (?)
Ternyata ada perbedaan yang hakiki dalam Obyek Pengajaran;
- Bios dan Geos (Makhluk hidup dan Bumi) serba kelihatan;
- Psyche dan Theos serba tidak kelihatan!
Dalam urusan Obyek Pengajaran, Theology berdampingan dengan Psychology dan beberapa 'ilmu' lainnya (Anthropology, Parapsychology), yakni mengamati dan mengajarkan tentang obyek yang tidak kelihatan, yang dikandung oleh makhluk-makhluk ciptaan.
Ternyata ada perbedaan yang hakiki dalam Sumber Ajaran:
- Biology, Geology dan Psychology bersumber dari pikiran manusia!
- Bagaimana halnya dengan Theology?
Sesungguhnya Theology adalah ajaran yang berbeda dari semua ilmu lainnya! Karena Obyek Pengajarannya adalah TUHAN, tidak kelihatan, lebih mulia lagi; Pencipta Manusia.
Mana ada manusia yang mampu mengamati dan mengajarkan mengenai Pencipta dirinya?
Ragam-ragam Ajaran tentang TUHAN
Selaku ajaran tentang TUHAN, Yang Maha Pencipta, maka hakekat kandungan Theology, utamanya menyangkut:
Nama TUHAN
Watak TUHAN
Karya TUHAN
Yang bukan langsung dari Sorga telah menimbulkan pelbagai ajaran:
1. pengajaran Animistis, dll.
2. pengajaran Musa (Perjanjian Lama);
3. pengajaran Muhammad (Quran)
4. pengajaran dari pikiran Guru-guru Kristiani.
Manakah ajaran tentang TUHAN yang bersumber langsung dari pikiran TUHAN atau JurubicaraNya di bumi? Atau siapakah Jurubicara TUHAN? Nabi-nabi, barangkali? atau Yesus-Anak-Manusia sendirian?
Manusia mana yang berwenang mengajarkan tentang Nama, Watak, dan Karya TUHAN? Siapakah manusia yang berani gegabah mengaku diri layak berbicara mengenai Nama-Watak-karya TUHAN secara benar?
Namun pengamatan menunjukkan bahwa Theology-masa-kini memiliki dua sumber:
1. bersumber dari pikiran manusia, bukan dari TUHAN.
2. yang bersumber dari pikiran TUHAN sendiri.
Ajaran Yesus Sasaran Pengacauan Iblis
Orang Kristen mengimani bahwa TUHAN memperkenalkan diriNya melalui Nabi-nabi. Dari arah sebaliknya, iman Kristiani meyakini bahwa Nabi-nabi sudah memperkenalkan TUHAN yang benar. Akibatnya tulisan para Nabi dianggap sebagai Kebenaran, tidak ada salahnya memberi pengajaran tentang (kebenaran) TUHAN.
Tetapi apa Sabda Yesus mengenai hal ini?
Kita baca Yoh 18:37 (sebagian)... Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
Yesus tidak membantah sewaktu Pilatus menuding Yesus mengaku-ngaku Raja. Berarti, secara tersirat Yesus menyatakan diri selaku penampilan Raja Sorga dan datang untuk memperkenalkan Kerajaannya. Berati Yang Maha Pencipta lebih tepat dimuliakan selaku Raja!Yesus-Anak-Manusia lahir dan datang ke dalam dunia supaya bersaksi tentang kebenaran, berarti Yesus menganggap bahwa kesaksian para Nabi (Perjanjian Lama) tidak sempurna. Banyak melesetnya, sehingga perlu Yesus sendiri (Jelmaan RajaSorga) tampil di bumi untuk bersaksi tentang Kebenaran. Maka Sabda-sabda Yesus menjadi satu-satunya Sumber Theology yang terpercaya, yang berasal dari Sorga!
Mari, pelajarilah lagi misteri dalam sabda Yesus pada Mat 4:4: Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut TUHAN.
Apakah TUHAN (yang Roh) memiliki mulut? Tidak masuk akal! ROH adalah roh, pasti tidak memiliki mulut, organ yang daging. Bagaimana kejelasannya?
Tidak bisa lain: Yesus-Anak-Manusia, memiliki mulut (dan tubuh) jasmaniah, adalah jelmaan TUHAN; maka mulut Anak-Manusia menjadi 'penyambung-lidah' TUHAN. Oleh sebab itu, setiap ucapan yang keluar dari mulut Yesus pastilah Firman (TUHAN). Bandingkanlah dengan Yoh 1:1-14: 1Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan TUHAN dan Firman itu adalah TUHAN...... 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita....
Jelaslah, Yesus-Anak-Manusia, Dialah'penyambung-lidah' TUHAN yang terpercaya, bukannya Guru-guru manapun juga, yang seringkali keliru memahami Sabda Yesus!
Ada Apa dengan Malaikat Iblis?
Iblis adalah Pemberontak sejak dari Sorga. Why 12:7-9 merekam mengenai peperangan di Sorga. Iblis beserta malaikat-malaikatnya (yang menyesatkan seluruh dunia) dikalahkan oleh Mikael dan malaikat-malaikatnya, yang setia. Pastilah penyesatan itu suatu pemberontakan, memberontak terhadap Raja(Sorga), pemerintahan yang sah. Lalu Iblis dan rombongannya, setelah kalah, tercampak ke bumi. Apakah Iblis cs, berdiam diri setelah kalah? Bukan Iblis, jika demikian sikapnya.
Iblis melanjutkan peperangan itu di Bumi, dalam bentuk yang berbeda, Why 12:17 mencatat: Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum TUHAN dan memiliki kesaksian Yesus.
Iblis mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memerangi manusia, teristimewa para pengikut Yesus, Raja Sorga, Satu kemampuan yang harus senantiasa diwaspadai adalah:
Iblis mampu bisikkan gagasan sesat ke dalam diri manusia
Daud sudah mengalaminya dengan konsekwensi yang pahit (1Taw 21:1,7), istri Ayub dijadikannya 'medium' untuk menyampaikan kehendak Iblis kepada Ayub, yang saleh [Ayub 2;(]; Petrus di'selomoti' Iblis, sehingga berani mencegah Yesus [Mat 16:21-23], dan Yudas benar-benar dikendalikannya sehingga mengkhianati Yesus [Yoh 13:2].
Jika tokoh-tokoh Bible, manusia terkemuka, dapat dikecoh oleh suntikan gagasan dari Iblis (dan mereak tidak menyadarinya), betapa lebih mudah bagi Iblis untuk mengecoh Guru-guru Kristiani, yang manusia biasa! Teristimewa mereka yang tidak peduli akan kehadiran dan kemampuan Iblis!
Iblis tidak suka jika manusia beroleh gambaran yang benar tentang TUHAN. Sebab hal itu membuka peluang untuk manusia menyembah TUHAN secara benar. Maka kemampuan Iblis digunakanjuga untuk memelesetkan pengenalan sebagian Guru-guru Kristiani itu akan TUHAN.
Iblis menunggangi pikiran-pikiran para Guru Kristiani ini seraya berusaha memecah-belah pengikut Yesus. Tidak heran, Yesus bersabda [Mat 12:30] "... Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan..."
Akibat lanjutan dari penyesatan Ibli ini adalah cerai-berainya pengikut Yesus, sehingga terbentuklah ratusan sekte-sekte Kristiani dan masing-masing kencang memegang doktrinnya; padahal setiap doktrin itu (sedikit atau banyak) menyimpang dari pikiran Kristus. Itulah Theologia sekte-sekte, yang menjadi benteng-benteng keangkuhan.
Sikap sedemikianlah yang dikecam keras oleh Paulus dalam 2Kor 10:5: Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan TUHAN. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.
Kenyataan inilah yang telah diamati dan menghasilkan kesimpulan:
Sesungguhnya Theology Kristiani mempunyai dua (bukan satu!) Sumber Ajaran: Manusia dan Tuhan!
JIka satu saja sumber Theology, yang asli, tentu tidak akan ada perpecahan! Jelas sekali sudah ada karya Iblisi di dalam perpisahan sekte-sekte Kristiani.
Namun TUHAN Maha Adil...
Kemampuan mengajar manusia ditampilkan juga oleh malaikat Sorga. Dan 10:14 mencatat betapa Gabriel mengajar Daniel.
Maka Kaum Injili yang menyadari adanya peperangan rohani (dalam alam gagasan/pengajaran) akan terus-menerus....
... mengundang malaikat TUHAN, seraya mengenyahkan malaikat-malaikat Iblis!
Setiap hari dilakukan, agar terpelihara di dalam pikiran Kristus!
Teknik Penyesatan yang ampuh : Pencampuran Ajaran
Iblis sungguh mengerti bahwa pencampuran ajaran sudah cukup untuk menyesatkan pengikut Yesus. Maka pengajaran yang asli, Sabda-sabda Yesus, diusahakannya agar bercampur dengan yang berasal dari Nabi-nabi Perjanjian Lama, bercampur lagi dengan ajaran hasil pikiran Guru-guru Kristiani... bahkan dicampur lagi dengan konsep-konsep dari kegelapan, yang berasal dari ilmu-ilmu Atheistic: Psychology, Anthropology, Phylosophy-Sekuer, dll.
Beberapa contoh pencampuran Ajaran oleh Iblis:
'Allah' adalah istilah yang tidak pernah disebut oleh Yesus! Muhammad menggunakan istilah 'Allah' untuk menunjuk kepada Yang Maha Tinggi. Namun Muhammad sendiri 'ketularan' dari kaum Animistis, leluhurnya (inipun permainan Iblis!). Begitu dicampurkan kepada Sabda Yesus, (Yesus menunjuk Yang Maha Tinggi dengan sebutan 'BapaKu'), maka percampuran itu menghasilkan penyesatan: 'Bapa Sorgawi bernama 'Allah'!" Tersesatkanlah sejumlah umat Kristiani menjadi penyembah Allah, sekurang-kurangnya menyembah dua ilah (Polytheistic).
Skema pencampuran yang serupa terjadi untuk istilah YHWH (mereka sebutkan Yahweh), sesembahannya Musa. Konsep sesat terbentuk: "Yesus anak Yahweh!" Selanjutnya terbentuk pula penyesatan: "Jesus Anak ni Debata!" (suku Batak), dsb.
Sifat-sifat TUHAN juga berbeda-beda, dari kepercayaan Animistis, kepada kepercayaan Perjanjian Lama, kepercayaan terhadap Quran, sampai kepada kebenaran Kristus: bahwa Sifat-sifat Ilahi adalah Pengasih, tidak cemburuan, tidak mendendam, dan sebagainya. Pada Hari Penghakimanlah nasib manusia ditetapkan sesuai dengan perbuatan masing-masing!
Apakah saudara berani berdiri bersama Yesus, kendati ditentang oleh penganut-penganut Animistis, Agamawi, Gerejawi?
Sekarang jelaslah bagaimana timbulnya sampai ratusan sekte yang membawa Theology masing-masing!
Siapa saja yang ingin berdiri pada Theology-Nya Yesus, haruslah secara konsekuen, secara terus-menerus mengenyahkan Malaikat Iblis Penyesat Theology hari lepas hari; teristimewa mereka yang menganggap diri Guru Kristiani!
Murnikan Pemahaman Tentang TUHAN
(Memurnikan Theology Kristiani)
Taklukkan pikiran ke bawah Kristus (2Kor 10:5-6);
Ambil sumber yang benar (Sabda Yesus);
Jangan terlalu cepat mengakhiri pencarian kebenaran! Ajaran tentang satu jenis hewan saja tidak ada habisnya! Kalaupun saudara menulis kebenaran yang saudara temukan, berilah tanda tahun penulisannya! Bukalah hati untuk menerima koreksi dari Sorga.
Usir setiap hari, dan setiap kali mengolah pikiran: Malaikat Iblis Penyesat Theology, Sponsor Psychology, dan Ilmu-ilmu Atheistik lainnya & Pengadu-domba Sekte-sekte.
Saudara yang ingin maju di dalam kebenaran Kristus, disarankan untuk berdoa sebagai berikut:
Saya menyembah Yesus Kristus, Raja Sorga, Rajaku; Saya menyadari bahwa Iblis menjadi lawan yang ingin menyesatkan diriku. Maka saya menaklukkan diriku ke bawah Kristus, dan bermohon supaya Roh Yesus menjaga pikiran saya agar jangan diplesetkan Iblis.
Demi Nama Yesus, saya bermohon, segala macam gagasan yang tidak berasal dari Yesus, Rajaku, supaya disingkirkan, berganti dengan kebenaran Kristus.
Demi nama Yesus, Raja Sorga, aku menyingkirkan malaikat-malaikat Iblis yang pernah menjamah hidupku di masa lalu, yang pernah menyesatkan pikiranku, termasuk malaikat Iblis penyesat Theologia dan Malaikat Terang Palsu.
Saya mengundang agar Roh Yesus saja yang mengajar diriku tentang kebenaran-kebenaran TUHAN, yang penting bagi hidupku. Saya mau hidup secara memuliakan Yesus Kristus, Raja dan Juruselamatku yang agung; Amin.